Tuesday, July 16, 2019

Teknologi Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram

Postingan kali ini saya akan membagikan teknologi yang kalian harus ketahui dalam menangani pasca panen jamur tiram. Jamur tiram yang biasa kita makan sebagai sayur, sebenarnya memiliki potensi yang tiggi dalam bidang bisnis. Hal yang sangat perlu diketahui adalah cara penyimpanan ketika sudah dipanen, tujuanya adalah agar bisa memperpanjang masa simpan atau tidak busuk lebih dini. 
Berikut beberapa teknologi yang saya rangkum pada berbagai jurnal penelitian dan berbagai sumber lainya, silahkan membaca dengan seksama, jangan lupa menikmatinya...

  •  Pemanfaatan iradiasi pada jamur tiram putih (pleurotus ostreatus) kering.     
Pemanfaatan ini merupakan penerapan teknologi alternatif untuk memperpanjang daya simpan bahan pangan berupa jamur tiram putih kering. Penyebabnya karena jamur tiram mudah rusak sehingga memiliki daya simpan rendah. Cara mengiridiasi yaitu jamur segar dibersihkan dengan pisau lalu disortir terlebih dahulu, kemudian dicuci dan dibilas dengan air bersih, ditiriskan pada suhu kamar (30-32) yang sebelumnya diukur kadar pH dan air. Setelah itu ditimbang dan dikeringkan dengan sinar matahari selama 3 hari berturut turut dari pagi sampai sore dan sebagianya dikeringkan dengan oven pada suhu 55o selama 2 hari. Jamur kemudian di kemas dengan plastik PP pada kondisi vakum dan terakhir di iridiasi dengan dosis 5 kGy pada kondisi suhu kamar dengan laju dosis 2, 705 kGy/jam. Kemudian disimpan pada ruangan yang memiliki fasilitas pendingin dengan suhu 18-20o C.Iridiasi 5 kGy dapat menekan pertumbuhan mikroba jamur baik bakteri maupun khamir 2 log cycle dengan tidak mengubah sifat fisik dan kualitas organol leptiknya sampai penyimpanan 3 bulan sedangkan jika tanpa iridiasi hanya mencapai 2 bulan (Kadir, 2013).  
  • Teknik Pengeringan Jamur 
   
Teknik pengeringan terbaik berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2015) yaitu pengeringan dengan sinar matahari langsung selama 3-4 jam, dilanjutkan dengan pemanasan oven 48 jam X 40oC. Pengeringan ini relatif murah dan mudah dikerjakan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengeringan jamur tiram dapat memperpanjang umur simpan mereka dan mempertahankan sifat mereka ditambah kualitas mendekati sampel seperti aslinya.  




  • Teknologi penyimpanan dan pengemasan menggunakan atmosfer termodifikasi (Modified Atmosphere Storage/MAS) dan MAP (Modified Atmosphere packaging)
   
Teknologi ini merupakan teknologi penyimpanan yang bisa diterapkan pada jamur tiram yang memiliki umur simpan yang terbilang singkat. Penyimpanan menggunakan MAS dan pengemaasan MAP terbukti dapat menghambat kerusakan yang terjadi pada jamur tiram putih seperti susut bobot, perubahan tekstur, perubahan warna, dan perubahan kondisi fisik jamur yang lebih lambat jika dibandingkan dengan jamur diruang terbuka tanpa dikemas (Susilo, Agustiningrum, & Indriani, 2017).  

  • Pengawetan Jamur Tiram

Pengawetan jamur tiram merupakan peluang karena jamur segar memiliki daya tahan yang tidak lama. Pengawetan jamur ini dapat berupa kalengan, asinan dan pasta jamur.
 


Tuesday, July 2, 2019

Green Biotechnology and Safety Record of Biotechnology



Green Biotechnology merupakan bioteknologi yang memiliki tujuan untuk menjaga, melestarikan, dan memperbanyak penghijauan di bumi. Maksudnya bioteknologi ini dimanfaatkan untuk bidang pertanian, khususnya kelestarian lingkungan. Salah satu bentuk green biotechnology adalah teknologi kultur jaringan. Teknologi kultur jaringan sering digunakan sebagai sarana memperbanyak jaringan secara cepat. Perbanyakan organisme biasanya dilakukan menggunakan hasil pembuahan (generatif) yang membutuhkan waktu relatif lama.  Sekarang dengan adanya bioteknologi khususnya kultur jaringan, perbanyakan bisa dilakukan dengan cepat menggunakan bagian vegetatif tanaman.