Showing posts with label Perkuliahan. Show all posts
Showing posts with label Perkuliahan. Show all posts

Monday, January 31, 2022

Free E-Learning Agriculture yang Cocok Buat Kalian Kaum "Mediters" Part 1

Kalian yang gak punya uang atau punya uang pas-pasan tapi mau dapat ilmu dan sertifikat belajar dari internet, mimpi lo... But, don't worry ding and be happy semuanya pasti ada jalan ko, di blog inilah kalian akan menemukan jawabanya.. ea ea wihh. Jangan khawatir pula kali saya akan membagikan Free E-learning untuk kawanku yang senasib atau kita sepakati sebutan poor students yaitu mediters... okeh

sekarang mulai serius nih

Banyak ni dari mahasiswa yang nganggur, duh kayaknya kasar banget yah... yang gabut, atau yang lagi galau atau sebaliknya yang lagi ambisius (Pengin Kawin), tulisan ini sekiranya dapat menjadi pelipur lara sobat meditersku, karena eh karena selain dapat ilmu kalian juga bisa dapat sertifikat completion atau sertifikat selesai belajar. eaea Tapi jangan seneng dulu ada syarat dan ketentuan yang harus kalian penuhi. Misalnya harus mendapatkan skor Quiz paling sedikit 95 atau 85%.

Oke langsung saja aku share linknya.. untuk E learning pada tulisan kali ini mungkin satu dulu yah yang aku mau bagikan

Monday, December 27, 2021

Potensi Reduktan Pestisida Berbahan Alami Mampu menyelamatkan populasi Lebah Madu (Honey Bee)

Illustrated by Pinterest.id

 Penggunaan pestisida di dunia pertanian sudah menjadi hal yang wajib bagi petani konvensional. Di era sekarang petani konvensionalah yang memenuhi sebagian besar pertanian di dunia. Tanpa pestisida petani akan merasakan ada hal yang kurang, seperti masakan tanpa garam. Hampir seluruh jenis pestisida sudah dicicipi oleh petani, mulai dari insektisida, herbisida, fungisida dan jenis lainya. Namun tahukah petani, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi dirinya dan juga ekosistem disekitarnya. 

    Kita tahu petani hanya menginginkan hal yang lebih praktis untuk dipraktikan dan menginginkan keuntungan serta menghindari kerugian. Alasan itulah yang menjadi ketakutan terbesar oleh petani untuk melepas pestisida. Masalah ini telah menjadi PR terbesar bagi para scientist, tenaga pendidik, pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang pertanian. FAO sebagai lembaga dunia telah menyebutkan bahwa banyak fakta scintific yang menunjukan penggunaan berbagai macam pestisida sama sekali atau sedikit sekali dalam meningkatkan produksi tanaman. Sebaliknya penggunaan pestisida dapat menurunkan keuntungan dan memiliki efek yang negatif untuk manusia dan lingkungan. 

    Kenapa banyak penelitian mengatakan demikian? Karena banyak sektor yang dirugikan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan, salah satunya adalah lebah. Lebah memiliki fungsi ekosistem yang sangat penting bagi produksi tanaman. Penyerbukan tanaman yang menjadi inti dari munculnya buah, akan semakin terganggu apabila pestisida selalu diberikan dan berlebihan, khususnya ketika tanaman mulai berbunga. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa pemberian insektisida dapat menyebabkan lebah mati. Parahnya lagi insektisida yang memiliki tingkat kematian terhadap lebah yang tinggi, memiliki daya pikat terhadap lebah untuk datang ke tanaman, daripada insektisida dengan tingkat kematian terhadap lebah lebih rendah. Dengan kata lain insektisida yang memikat lebah merupakan “bom bunuh diri” bagi petani dalam peningkatan produksi tanaman. Padahal 1 jenis lebah saja seperti lebah madu memiliki kontribusi lebih dari 14 miliar dollar Amerika atau sekitar 200 triliun rupiah per tahun untuk bidang pertanian di dunia. 

    Lebah memiliki beragam jenisnya, salah satunya adalah lebah madu (Honeybee). Honeybee merupakan lebah yang sangat umum kita jumpai, tidak hanya di Indonesia tetapi hampir diseluruh dunia. Lebah ini sangat berperan penting dalam penyerbukan tanaman, karena sifatnya yang eusocial atau lebah yang berkoloni. Ketika lebah madu menyerbuki tanaman, mereka tidak sendirian seperti bumblebee contohnya. Otomatis penyerbukan yang terjadi pada tanaman akan lebih cepat. Petani seharusnya mengetaui akan hal ini, keuntungan yang akan didapat dari pertaniannya akan meningkat jika lebah ini tetap dilestarikan. 

    Namun sayang, Honeybee dilaporkan telah mengalami kolaps atau penurunan populasi secara drastis pada tahun tahun 2006....

Saturday, October 23, 2021

Push-Pull Tactic to Control Fall Armyworms (Spodoptera frugiperda)

The amyworms (S.frugiperda) has been spreading in many country on the world. it is impact to agriculural production , and loss yield in mize, and rice. Farmers are confusing until now to control this pest, because actually this species is native from America. So, in foreign country still confused to control it by effective and efficient. 

Fotunately, many researchers have been developing to control this pest. In this blog, I would like sharing about one of tactic to control this pest. Yesterday, I have read a journal from Economic Entomology. You can visit to exlplore and deep study in there. 

This picture below illustrate how farmer control armyworms by culture technique. Using 3 variety of plants and there are three segement of cultivation in one field. I think this tactic is very important to implement in all country. Actually, this tactic has some weakness like amount of your main cultivation is low.  I think that's so normally when you using it. 

Illustrated by norman wijaya

There are 3 cultivation in this tactic. First, you use signal grass as border in your field. This plant has function to attract adult pest of armyworms. As well as we know the adult of this pest is moth. Second of cultivation is Green leaf. It has opposite function with signal grass. green leaf has function to againts laying of egg. So, The production of mize can increase exponentially without distrubed by armyworms.

So calm, and stay happy. I will share a link to see this interesting journal. Dont worry, this journal is open access to everyone. In addition, this journal has many of tactic to control this pest like using natural enemies or GMO seeds (BT). 

"Managing Fall Armyworm in Africa: Can Bt Maize Sustainably Improve Control?"

Saturday, October 9, 2021

Tritrophic Interaction

 Tritropic interaction is an interaction that includes three organisms. First, the plant or producer of food resources is the main of interaction. The second is a consumer of producers. The consumer is mainly herbivores that disruption in other organisms, especially on plants. The last are natural enemies. Commonly, the natural enemies always come when the plants that attacked by some herbivores. Actually in this interaction have two types of natural enemies (Parasitoid and Predator). More people has known about predator function or activity. Example, paryer manthis and ladybug. The parasitoids are an organism that has function as a predator doing. We know about that function when we look at the circulation of the ecosystem. 

The animal in the ecosystem always death. The examples are mouse farm death because an eagle ate the mouse. Just like that, an herbivore death by predators and parasitoids. The predators killed the herbivores often diggest directly. The parasitoids often killed the herbivores more softly.

The picture illustrates the Thritropic interaction. According to the above explanation, we can conclude that plant is maize, the herbivore is aphids, and the predator is a ladybug. The plants have two protection. First is direct protection, like grow some part of the body that function against herbivores. The second is indirect protection, like in the picture. Ladybug was deriving on maize and diggest the aphids. Chemicals materials were out from plants that invite some natural enemies (ladybug as predator). It was out from plants because plants get induced by herbivores.  

Saturday, September 18, 2021

Olfactometer Y Tube

Last week, I found something interest. I found a lot of ideas to develop my master's degree plan study. The Idea I got from reading more articles such as article journals, websites, etc. Finally, this tool makes me fascinating, because from my entrance to university until graduation day in front of my eye, recently I know about this tool now. When I study maybe I was not focused. In addition, faculty maybe have guessed the use of this tool unlink with the agriculture study (Applied science).

The name of this tool is Olfactometry Y Tube.

A schematic diagram of the Y-tube olfactometer, modified from Akol et al. (2003)48, used to test the effect of M. persicae feeding on the behavioral response of B. tabaci.:

You can see the Y tube in the picture below. So the interesting material from a tool packet is a function to know about the behavior of insects.

for journals reference

Saturday, January 23, 2021

Kacang kacangan di Indonesia ! Bahasa Inggrisnya

Figure 1. Yield of Arachis hypoge at Jumantono, Central java.
The College student pose.
Happy and enjoy practice how to grow peanuts
Norman on the left and Mala on the right 
Kacang-kacangan buah atau sayuran? Mungkin pertanyaan ini menggelitik bagi orang umum, karena tentunya kacang kacangan dikategorikan sayuran. Tapi bagi sebagian yang menyebutnya buah juga tidak salah karena dalam ilmu pertanian kacang-kacangan merupakan hasil produksi tanaman yang diambil dari bagian tanaman yang disebut buah. Walaupun diambil dari dalam tanah seperti kacang tanah.

Disini kami mau membagikan sedikit saja nama kacang-kacangan di Indonesia, contohnya kacang hijau, dalam bahasa inggris, kususnya kalian yang terjun di dunia pendidikan pertanian tidak boleh menyebutnya green bean. Karena penamaanya beda. Berikut beberapa nama kacang-kacangan di indonesia dalam bahasa inggrisnya

  1. Kedelai  -------------> Soybeans (Glycine max)
  2. Kacang Hijau -------------> Mung Beans (Vigna radiata)
  3. Kacang Panjang -------------> Yardlong Beans (Vigna sinensis)
  4. Kacang Tunggak -------------> Cowpea (Vigna unguiculata)
  5. Buncis   -------------> Green Beans//common beans (Phaseolus vulgaris)
  6. Kacang Tanah ---------------> Peanuts (Arachis hypogea)

Apabila pembaca ada yang tahu kacang kacang atau legum yang ada di Indonesia silakan tulis di kolom komentar, jadi hati-hati ketika menerjemahkan istilah tanaman dari bahasa Indonesia ke Bahasa inggris, jika yang dimaksud adalah kacang hijau, bisa jadi menjadi buncis hehehe....

Sehat selalu, dan tetap bersyukur 


Friday, April 24, 2020

Tanam Padi Serempak Putus Siklus Hama dan Penyakit

Sektor tanaman padi merupakan sektor utama sebagai penyokong pangan Indonesia. Padi merupakan tanaman kebutuhan pokok masyarakat. Kebutuhanya yang selalu dinantikan, menjadikan konsumi tanaman padi harus selalu meningkat. Luasan tanaman padi di Indonesia begitu luas, jika dibandingkan dengan tanaman pangan lainya. Meskipun luas areal pertanaman yang mendominasi, namun Indonesia masih belum bisa swasembada beras/padi, berbeda dengan jagung. Mungkin hal tersebut disebabkan kebutuhan yang sangat banyak dan tidak diimbangi dengan produksi yang optimal. 

Wednesday, April 8, 2020

Paket Komplit Cara Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella)

Kampus Tani pada kesempatan kali ini mau membagikan lima pengendalian untuk hama penggerek buah kakao. Semoga bisa diterpakan petani kakao dan menjadi pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya.
Conopomorpha cramerella


Penggerek buah kakao merupakan hama utama yang menyerang tanaman kakao. PBK menyerang plasenta buah, sehingga buah menjadi keras dan menurun kualitas biji kakaonya. penggerek buah ini termasuk dalam ordo Lepidoptera atau biasa kita sebut kupu-kupuan. Hama ini ketika daewasa berbentuk ngengat. sedangkan fase merusak buahnya ketika larva.

Saturday, April 4, 2020

Hama dan Penyakit Tumbuhan Samakah?

Halo, kali ini saya mau membagikan tulisan mengenai hama dan penyakit tumbuhan apakah sama?
Sebelumnya, postingan kali ini kita santai aja ya, karena yang nulis lagi lumayan stres, dan lagi wabah corona atau Covid-19. Jangan lupa cuci tangan pakai sabun, dan batasi diri kita pada kerumunan, lebih tepatnya menghindari...

Oke pertama kita harus mengetahui apa itu hama dan apa itu penyakit. Kebanyakan petani biasanya masih kebingungan, ketika menyebut gejala yang ada pada tanaman sebagai penyakit ataukah hama.

Sunday, March 29, 2020

Mengenal Lalat (Ordo: Diptera) sebagai Hama pada Tanaman

Lalat merupakan serangga yang mempunyai dua sayap atau cuma satu pasang (Diptera; Di=dua, Ptera=sayap). Perlu diketahui bahwa kebanyakan serangga (Insecta) memiliki sayap sebanyak empat atau dua pasang. Lalat juga demikian memiliki dua pasang sayap, namun satu pasang sayapnya bentuknya kecil yang berfungsi sebagai alat keseimbangan ketika terbang.

Ilustrasi Morfologi Lalat
Tidak semua lalat dapat menyerang tanaman, contohnya lalat rumah, dan lalat hijau. Tanaman yang terserang oleh hama ordo diptera ini memiliki ciri khas tersendiri.

Wednesday, March 11, 2020

Program Sosialisasi Pentingnya Tanaman Refugia dan Praktik Penanaman Tanaman Refugia di Desa Pulosari

Trawang Taslimatul Khasanah1 Larasati Septendita2 Norman Wijaya3 Lola Aprilia4 Faiza Putri Muzakki5 Indi Purwandari6 Salsabila Zaahidah7 Ezra mahesti Anggraeni Putri Kiuk8 Swedha Maulana9


Praktik Penanaman Refugia di Pinggir Sawah

Desa Pulosari merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Desa Pulosari tepatnya terletak 3,4 km dari pusat pemerintahan kecamatan, 14,2 km dari pusat pemerintahan kota/ibukota kabupaten dan 116,5 km dari ibukota provinsi. Desa Pulosari terdiri dari 5 dusun yang terbagi menjadi 10 dukuh. Luas wilayah Desa Pulosari adalah 314,8825 Ha yang didominasi dengan lahan pertanian yang cukup luas. Hal tersebut menjadikan mayoritas penduduk di Desa Pulosari yang berjumlah 5.166 jiwa bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Tanaman padi merupakan tanaman yang umumnya dijadikan untuk bercocok tanam oleh para petani di desa ini.

Saturday, November 9, 2019

Serangga Ternyata Seperti Manusia

Serangga merupakan hewan yang populasinya terbanyak di Bumi. Berjuta juta spesies serangga ternyata hidup berdampingan dengan kita. Tahukah kalian ternyata serangga juga mempunyai organ tubuh layaknya manusia yang terdiri dari berbagai sistem. Sistem yang dimiliki serangga misalnya sistem pernafasan, peredaran darah, dan metabolisme. 

Serangga mempunyai bentuk umum yang harus kalian tahu, biar gampang bayangkan saja belalang (ordo:Orthopthera)...
Bagian inti yang perlu diketahui adalah Head (kepala) layaknya manusia serangga memiliki kepala yang memiliki banyak fungsi, salah satunya tempat antena, mulut, dan mata. Kepala memiliki fungsi yang sangat vital karena terdapat antena sebagai penunjuk jalan, dan perasa untuk mendapatkan mangsa atau mengindari predator. selai itu juga ada mata yang memiliki fungsi sebagai indra penglihatan serangga, yang perlu diketahui serangga biasanya memiliki mata tunggal dan mata faset.
Bagian inti kedua adalah Thorax, kalau manusia namanya leher, tempat ini memiliki fungsi sebagai  melekatnya tungkai atau kaki dan sayap untuk terbang. Bagian inti ketiga adalah Abdomen atau bisa disebut perut sebagai tempat metabolisme pencernaan inti serangga.

Mungkin salah satu sistem yang ada di srangga yang bikin penasaran adalah sistem pernafasanya, bagaimanasih serangga bernafas, silahkan simak kalimat dibawah...



















 Intinya pernafasan serangga menggunakan sistem tabung atau trakea yang terdapat di sekujur tubuh bagian samping serangga
udara masuk melalui spirakel kemudian menuju ke trakea, dan masuk ke trakeolus dan diedarkan ke seluruh jaringan dan dikeluarkan kembali...

 untuk sistem lainya akan dibahas pada postingan selanjutnya sekian,
.......semoga manfaat......

Wednesday, August 21, 2019

Menguak Fungsi Abu Sekam sebagai Sumber Silika (Si) Tanaman untuk Ketahanan terhadap Hama


Untuk Tulisan Kali ini saya ambil dari banyak sumber, khususnya jurnal-jurnal penelitian, silahkan disimak semoga manfaat...
Abu sekam padi merupakan sekam yang dibakar dan berubah bentuknya menjadi abu serta memiliki kandungan unsur yang berbeda dengan sekam padi. Abu sekam padi memiliki beberapa unsur yang cukup tinggi yaitu kandungan phosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg). Kandungan unsur K yang cukup tinggi pada abu sekam padi akan berperan dalam pertumbuhan tanaman, selain itu juga membantu meningkatkan pH dan struktur tanah agar lebih baik (Tamtomo et al. 2016)
Abu sekam padi (rice husk ash) juga merupakan sumber silika (Si). Abu sekam padi dapat digunakan sebagai pupuk yang ramah lingkungan dan murah. Beberapa penelitian menyatakan bahwa perlakuan residu abu sekam mampu menurunkan intensitas serangan hama dan keparahan penyakit........

Tuesday, July 16, 2019

Teknologi Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram

Postingan kali ini saya akan membagikan teknologi yang kalian harus ketahui dalam menangani pasca panen jamur tiram. Jamur tiram yang biasa kita makan sebagai sayur, sebenarnya memiliki potensi yang tiggi dalam bidang bisnis. Hal yang sangat perlu diketahui adalah cara penyimpanan ketika sudah dipanen, tujuanya adalah agar bisa memperpanjang masa simpan atau tidak busuk lebih dini. 
Berikut beberapa teknologi yang saya rangkum pada berbagai jurnal penelitian dan berbagai sumber lainya, silahkan membaca dengan seksama, jangan lupa menikmatinya...

  •  Pemanfaatan iradiasi pada jamur tiram putih (pleurotus ostreatus) kering.     
Pemanfaatan ini merupakan penerapan teknologi alternatif untuk memperpanjang daya simpan bahan pangan berupa jamur tiram putih kering. Penyebabnya karena jamur tiram mudah rusak sehingga memiliki daya simpan rendah. Cara mengiridiasi yaitu jamur segar dibersihkan dengan pisau lalu disortir terlebih dahulu, kemudian dicuci dan dibilas dengan air bersih, ditiriskan pada suhu kamar (30-32) yang sebelumnya diukur kadar pH dan air. Setelah itu ditimbang dan dikeringkan dengan sinar matahari selama 3 hari berturut turut dari pagi sampai sore dan sebagianya dikeringkan dengan oven pada suhu 55o selama 2 hari. Jamur kemudian di kemas dengan plastik PP pada kondisi vakum dan terakhir di iridiasi dengan dosis 5 kGy pada kondisi suhu kamar dengan laju dosis 2, 705 kGy/jam. Kemudian disimpan pada ruangan yang memiliki fasilitas pendingin dengan suhu 18-20o C.Iridiasi 5 kGy dapat menekan pertumbuhan mikroba jamur baik bakteri maupun khamir 2 log cycle dengan tidak mengubah sifat fisik dan kualitas organol leptiknya sampai penyimpanan 3 bulan sedangkan jika tanpa iridiasi hanya mencapai 2 bulan (Kadir, 2013).  
  • Teknik Pengeringan Jamur 
   
Teknik pengeringan terbaik berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2015) yaitu pengeringan dengan sinar matahari langsung selama 3-4 jam, dilanjutkan dengan pemanasan oven 48 jam X 40oC. Pengeringan ini relatif murah dan mudah dikerjakan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengeringan jamur tiram dapat memperpanjang umur simpan mereka dan mempertahankan sifat mereka ditambah kualitas mendekati sampel seperti aslinya.  




  • Teknologi penyimpanan dan pengemasan menggunakan atmosfer termodifikasi (Modified Atmosphere Storage/MAS) dan MAP (Modified Atmosphere packaging)
   
Teknologi ini merupakan teknologi penyimpanan yang bisa diterapkan pada jamur tiram yang memiliki umur simpan yang terbilang singkat. Penyimpanan menggunakan MAS dan pengemaasan MAP terbukti dapat menghambat kerusakan yang terjadi pada jamur tiram putih seperti susut bobot, perubahan tekstur, perubahan warna, dan perubahan kondisi fisik jamur yang lebih lambat jika dibandingkan dengan jamur diruang terbuka tanpa dikemas (Susilo, Agustiningrum, & Indriani, 2017).  

  • Pengawetan Jamur Tiram

Pengawetan jamur tiram merupakan peluang karena jamur segar memiliki daya tahan yang tidak lama. Pengawetan jamur ini dapat berupa kalengan, asinan dan pasta jamur.