Thursday, July 8, 2021

KONSERVASI SERANGGA “PENYERBUK”

Serangga merupakan hewan yang memiliki populasi terbanyak di bumi. Jutaan serangga hidup berkesinambungan dengan organisme lain dalam ekosistem. Namun keberadaanya kini mulai menipis, mulai tergerus oleh berbagai kerusakan yang diakibatkan oleh manusia. Serangga yang semakin menipis dan diperkirakan bisa punah disebabkan oleh penggunaan pestisida kimia yang berlebih, adanya musuh serangga yang populasinya terlalu banyak, serta perubahan iklim global yang digadang gadang sangat mempengaruhinya. Bahkan National geographic Indonesia menerbitkan majalah “KIAMAT SERANGGA” dengan cover lepidoptera atau kupu-kupuan. Latar belakangnya adalah berkurangnya serangga di muka bumi. Bahkan pada daerah yang termasuk cagar alam serangga juga mengalami penurunan populasi, apalagi diperkotaan. Bayang kan saja serangga yang mempunyai peran multifungsi pada sendi kehidupan hilang.?? Dari sektor pertanian sampai sektor industri saya yakin akan hilang pula. Manusia kelaparan, manusia sakit sakitan karena obat yang dihasilkan serangga tidak ada. Dan berbagai masalah yang akan timbul kedepanya. Maka dari itu yahh, ayolah mulai peduli dengan lingkungan, tidak hanya manusia yang mempunyai hak untuk hidup tetapi serangga juga punya...:”)

Langsung saja ini proyek merupkan proyek impian yang kepingin saya lakukan. Yaps saya ingin membuat suatu kegiatan konservasi serangga, khususnya penyerbuk. Kegiatan yang saya impikan adalah menyediakan lahan untuk pakan serangga, terus apa sih pakan serangga penyerbuk itu? Eh iya kenapa harus serangga penyerbuk? Kenapa serangga penyerbuk ya karena memulai dari yang mudah dan terlihat, contohnya kupu-kupu dan lebah. Ngerasa gak sih, kupu-kupu yang dulu banyak kini semakin jarang kita lihat. Lebah yang banyak bersarang di pohon mungkin jarang sekali ditemukan. Oh iya, makanan dari serangga penyerbuk yaitu polen dan nektar lho, nah dari sini sudah terlihat bukan apa yang ingin saya lakukan. Yaps betul sekali yaitu menyediakan lahan untuk lahan berbunga, mulai dari wild flower sampai bunga yang dibudidayakan. Yaps saat ini saya sudah memulai untuk menanam banyak bunga bunga, contohnya zinnia, kedepanya saya harap semakin banyak bunga yang bisa saya tanam.

Terus apalagi hal yang bisa dilakukan untuk kelestarian serangga, saya rasa bertani organik merupakan langkah kecil yang bedampak besar.

Sekarang kita coba lihat kegiatan para ahli serangga salah satunya yaitu Mark JF. Brown & Robert J. Paxton mengatakan Kami menyarankan bahwa strategi konservasi di masa depan perlu memprioritaskan

(i) meminimalkan hilangnya habitat,

(ii) menjadikan habitat pertanian ramah lebah,

(iii) melatih para ilmuwan dan masyarakat dalam taksonomi dan identifikasi lebah,

(iv) studi genetika autekologi dasar dan populasi untuk mendukung strategi konservasi,

(v) menilai nilai barcode DNA untuk konservasi lebah,

(vi) menentukan dampak tanaman invasif, hewan, parasit dan patogen, dan

(vii) mengintegrasikan informasi ini untuk memahami potensi dampak perubahan iklim terhadap arus keanekaragaman lebah”

No comments:

Post a Comment