Friday, March 1, 2019

Mekanisme Dasar Pertahanan dan Faktor Pendukung Varietas Tahan


    Varietas tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit merupakan inovasi yang sangat diperlukan untuk mengatasi keadaaan pertanian saat ini. Begitu tergantungnya pertanian di Indonesia akan pestisida kimia menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan menanti kedepanya. Pertanian sekarang semakin mengkhawatirkan sehingga terancam tidak bisa diteruskan untuk generasi selanjutnya. Maka dari itu salah satu upaya yang dilakukan adalah menambah pasokan varietas tahan hama maupun penyakit. Karena dengan upaya tersebut bisa meminimalisir penggunaan pestisida kimia. Menurut Suharsono bahwa Penurunan populasi hama dengan pestisida kimia lebih menekankan laju kematian, sedangkan penurunan populasi dengan penggunaan varietas tahan adalah menurunkan laju perkembangan hama (penurunan kesuburan, keperidian serangga, dan memperlambat pertumbuhan serangga).
Namun yang perlu digaris bawahi adalah setelah menemukan suatu varietas yang tahan terhadap hama maupun penyakit adalah tata kelola penggunaan varietas tersebut. 

    Bagaimana caranya agar ketahanan varietas tidak mudah ditembus oleh hama maupun patogen. Jangan dikira hama atau patogen tidak mempunyai daya untuk menembus varietas tahan yang telah ditemukan. Mereka merupakan organisme yang sangat dinamis pertumbuhanya. Naluri memangsa makanan juga merupakan hal yang pasti mereka miliki. Maka dari itu, sebelum menginjak pada strategi yang akan digunakan, maka kita harus terlebih dahulu memahami karakteristik dan perilaku hama atau penyakit yang bisa menyebabkan tanaman menjadi rentan.

Tanaman mempunyai mekanisme dasar pertahanan dalam tubuhnya untuk mengurangi kerusakan akibat serangan serangga herbivor yaitu

Contoh Escape
1.  Escape 

atau menghindari serangan serangga berdasarkan waktu atau tempat, misalnya tumbuh pada tempat yang tidak mudah diakses oleh herbivor atau menghasilkan bahan kimia penolak herbivor(repellen).

2. Pengalihan dan Pengembangan Penyembuhan 

yaitu Mengalihkan serangga herbivor untuk makan bagian yang tidak penting bagi tanaman atau mengembangkan kemampuan untuk melakukan penyembuhan dari kerusakan akibat serangan herbivor

3. Mengundang Musuh Alami 

Tanaman menarik datangnya musuh alami bagi herbivor yang dapat melindungi tanaman tersebut dari serangan herbivor. Salah satunya adalah tanaman berbunga misal marry gold, kenikir, bunga matahari dsb. Namun lebih dari itu tanaman bisa mengeluarkan sinyal untuk memanggil musuh alami, ketika dirinya sudah terluka melalui keluarnya senyawa folatil. Bagusnya lagi senyawa folatil tersebut akan ditangkap tanaman sebelahnya untuk bisa berjaga dari serangan hama.
Kenikir dan Bunga Matahari; tanaman yang punya pertahanan kimia dan Menarik musuh alami

4. Munculnya Pertahanan Kimia dan Mekanik dari dalam Tubuh tanaman 

Tanaman melindungi dirinya sendiri secara konfrontasi menggunakan mekanisme pertahanan kimia atau mekanik,seperti menghasilkan toksin yang dapat membunuh herbivor. banyak contohnya, seperti pertahanan fisik menggunakan duri atau rambut rambut yang tumbuh pada tanaman tomat, menyebabkan hama sulit menyerang. Tomat juga mengeluarkan bau yang menurut saya tidak disukai oleh hama serangga.
Tomat; mempunyai pertahanan fisik dan kimia
Setelah mengetahui bagaimana tanaman melindungi dirinya dari serangan hama, diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk mengembangkan pertanian terpadu dan berkelanjutan. Kemudain salah satu strategi selain pengetahuan diatas yang diperlukan dalam mengembangkan pertanian terpadu adalah tata kelola varietas tahan. 

Varietas tahan (tanaman yang dikembangkan untuk upaya meminimalkan serangan hama dan penyakit) yang telah ditemukan kemudian dikembangkan haruslah didukung dari beberapa faktor:
  
Teknik Budidaya yang Benar dan Tepat

artinya bahwa ketika mengunakan varietas tahan haruslah didukung dengan teknik budidaya yang tepat dan benar, untuk bisa menghasilkan atau mengeluarkan potensi yang telah dimiliki oleh varietas yang ditanam. Tanpa dukungan faktor ini akan mengakibatkan potensi yang dimiliki varietas akan terkubur dan tidak terlihat secara optimal.

Konservasi Habitat Melalui Pengendalian Hayati dan Pengelolaan Habitat, 

yaitu membuat atau memodifikasi suatu areal atau lahan menjadi area yang mudah di datangi oleh musuh alami, melalui penanaman tanaman refugia/tanaman berbunga, bisa juga membuat hama menghindar dari tanaman utama dengan penambahan tanaman repellent disekitar arel utama.


Penggunaan Varietas Tahan yang Berseling. 

Apabila pengelolaan habitat dan pengendalian hayati kurang dilaksanakan, salah satu upaya untuk menjaga agar tanaman tidak terpatahkan ketahananya pada hama atau penyakit tertentu maka perlu penanaman bergilir. Disebabkan sifat hama atau patogen yang dinamis dan sangat mudah menyesuaikan dengan lingkungan maka pergiliran varietas tahan akan sangat efektif, misalnya saja untuk musim pertama menggunakan tanaman padi tahan wereng, maka pada musim kedua menggunakan tanaman padi tahan hama lainya seperti walangsangit ataupun tahan penyakit tungro.






No comments:

Post a Comment