Menebar
kebaikan merupakan langkah awal manusia untuk mengerti, memahami, dan merasakan
kemanusiaanya sendiri. Banyak manusia yang ingin dimanusiakan bukan?, mereka
menginginkan diri mereka dihormati, diperlakukan semestinya dan selayaknya
sebagai manusia. Rasa untuk dimanusiakan oleh manusia memang satu kenikmatan
yang tidak dapat dipungkiri, namun ada hal yang kedudukan, dan cita rasa yang
lebih tinggi daripada itu, yaitu menebar kebaikan.
Semakin
manusia menebar kebaikan kepada sesama yang membutuhkan, dirinya akan ikut
bertambah hanyut dalam kebahagian. Bukan sekedar punya harta atau uang
melimpah, menebar kebaikan baru akan dilakukan. Kebaikan yang sesungguhnya adalah
tergeraknya rasa kemanusiaan dalam hati, sehingga tergeraklah badan untuk
mulai berbagi.
Bagi mereka
yang mempunyai harta yang melimpah mudah saja mendonasikan kepada
lembaga-lembaga penyalur kebaikan seperti Dompet
Dhuafa, serta lembaga-lembaga lainya. Namun banyak juga mereka yang
penghasilanya hanya cukup untuk makan satu hari, namun masih sempat berbagi
kepada mereka yang membutuhkan. Mengapa demikian? jawabanya cuma satu yaitu
rasa kepuasan batin ketika berbagi.
Berbagi
kebaikan selalu diajarkan pada setiap agama, khususnya kaum muslim. Mereka
diajarkan untuk berzakat. Melalui zakat inilah rasa simpati berubah menjadi empati. Jika rasa ditingkat-tingkatkan, empati memiliki kedudukan
yang lebih tinggi daripada simpati. Manusia fitrahnya adalah suci dan penuh dengan kasih sayang. Seburuk-buruknya manusia, hati mereka akan tergerak apabila ada manusia yang membutuhkan bantuan.
Cita rasa
menebar kebaikan atau berbagi kebaikan kadang sering dilupakan, padahal rasa
itu bisa kita rasakan sebagi cita rasa ternikmat dibandingkan rasa-rasa lainya.
Rasa suka dengan lawan jenis, rasa makanan, sampai rasa bercumbu, semuanya
masih terkalahkan. Mengapa rasa itu muncul? hal tersebut dikarenakan
kebermanfaatan diri kita kepada orang lain. Manfaat inilah secara tidak
langsung merangsang seluruh saraf kita untuk memahami entitas sebenarnya keberadaan
manusia dimuka bumi ini.
Menebar
kebaikan merupakan salah satu tindakan manusia untuk mengelola bumi. Bukan hanya
materil yang dikelola akan tetapi juga manusianya. Manusia diturunkan ke bumi
adalah untuk menjadi pemimpin/khalifah yang abdi pada tuhannya. Ciri seorang
pemimpin adalah peduli, dan mempunyai rasa kasih sayang kepada sesamanya. Dari
menebar kebaikan akan muncul pohon kebaikan. Benihnya adalah kebaikan awal yang
kita lakukan, kemudian akan ditiru oleh orang yang kita beri kebaikan, dan akan
terus bercabang sampai akhir kehidupan.
Penanaman Pohon Refugia di Desa sebagai benih Pohon Kebaikan |
Berbagilah
kebaikan kepada sesama, tidak hanya sekedar harta yang bisa kita berikan. Cukup
kita awali dengan senyuman. Kemudian pastikan kebaikan yang kita bagikan menjadi
pohon yang penuh dengan tauladan ataupun panutan. Hati manusia yang fitrah akan mulai
mengikuti kebaikan itu. Kebaikan yang diikuti membuat benih yang kita tanam akan semakin besar. Semakin
besar benih maka akan terbentuklah pohon. Pohon yang lebat akan menghasilkan buah yang enak. Buah itulah yang akan membawa kita sampai kepada tuhan yang maha kekal dengan kenikmatan abadi.
No comments:
Post a Comment