Kumbang Emas (Charidotella
sexpunctata) atau biasa disebut Golden
Tortoise beetle. Ternyata mempunyai larva yang begitu eksotik dan menjadi
pembeda dari larva-larva kumbang lainya. Larvanya memiliki rambut-rambut
panjang mirip tanduk rusa ketika berhasil di foto. Dibalik kecantikan imagonya
yang berwarna emas ternyata larva kumbang ini sangat jauh dari kata cantik,
seram, namun begitu unik. Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk mengelabuhi
predator. Pada fase larva kumbang ini juga menjadi organisme pengganggu tumbuhan,
namun belum dikategorikan hama. Tumbuhan yang biasa dimakan adalah tumbuhan
kangkung kangkungan dan umbi-umbian. Bagian yang dimakan adalah daun. Fasenya
yang lama, kurang lebih 3 minggu dapat menyebabkan daun tumbuhan dapat habis
berlubang, sehingga proses fotosintesis terhambat. Maka dari itu dengan adanya
foto ini harapanya pembaca bisa mengerti dan faham sebenarnya serangga yang
difoto bukanlah ulat dari ordo lepidoptera atau diptera melainkan larva kumbang
emas dan perannya sebagai pegganggu tanaman belum sampai menjadi hama.
2. Si Kecil Lalat Kacang (Ophiomyia phaseoli) Bean fly
Perjalanan nama dari lalat yang berhasil ditangkap oleh kamera ini memanglah panjang. Berawal dari orang-orang yang biasa menyebutnya dengan lalat bibit. Sampai akhirnya disahkan namanya menjadi lalat kacang. Lalat ini biasa mengganggu tanaman kacang-kacangan, mulai dari kedelai, sampai kacang panjang. Serangga ini sudah dikategorikan hama penting pada berbagai tanaman. Walaupun ukuranya kecil dan waktu seranganya saat masa vegetatif, namun dampak yang ditimbulkan sangatlah besar. Mulai dari tanaman menjadi kerdil, sampai jumlah polong menjadi sedikit. Sangat sulit untuk mengendalikan lalat kacang ini, mulai dari penggunaan pestisida sampai pengendalian yang ramah lingkungan sudah dilakukan. Salah satu pengendalian yang efektif adalah mentreatment benih tanaman kacang-kacangan dengan insektisida sintetik.
Dengan perendaman menjadikan lalat tidak mau memakan tanaman karena kandungan racun masuk kedalam tanaman. Fase lalat kacang yang sangat membahayakan adalah fase larvanya. Larva yang muncul akan menggerek batang dan menyebabkan terhambatnya nutrisi dan air yang diangkut. Selain itu juga menyebabkan tanaman yang masih kecil terserang jamur fusarium dan roboh/mati. Fase imagonya dapat menyebabkan daun menjadi nekrosis, dan akhirnya fotosintesis terhambat.3. Kesehatan Padi Terganggu akibat Penggunaan Herbisida
Proses budidaya dalam tahap
pembersihan gulma memanglah penting. Salah satu cara adalah menggunakan
herbisida. Gulma akan cepat mati dan tanaman budidaya tidak terganggu lagi.
Namun penggunaanya juga harus tepat, tepat dosis, tepat cara penggunaan, tepat
jenis, tepat waktu dan tepat sasaran. Terlihat di foto bahwa penggunaan yang
tidak tepat cara dan waktu mengakibatkan tanaman budidaya (padi) menjadi rusak,
sebagian ikut terkena dampak. Penyemprotan yang tidak melihat arah angin begitu
riskan, apalagi jika herbisida yang digunakan tidak bisa toleran terhadap
tanaman budidaya. Masihkah kita menggunakan herbisida? Perlu berpikir ulang,
selain bisa merusak tanaman budidaya juga bisa merusak organisme-organisme
penting yang ada di ekosistem.
4. Pengembangan Lahan Pinggiran
untuk Refugia dan Penambah Diversitas
Proses Budidaya seperti ini yang
harus ditiru, dalam pengendalian hama dan penyakit petani menanam refugia di
pinggiran sawah dekat dengan jalan. Tanaman refugia yang ditanam berupa bunga
zinnia. Bunga ini terbukti mampu untuk meningkatkan keberadaan musuh alami.
Fungsinya sebagai tempat berlindung, hidup sementara atau bahkan hanya sekedar
beristirahat. Predator, paarasitoid dan polinator juga kerap ditemui di
sela-sela tanaman maupun di atas bunga yang menyediakan polen dan nektar ini.
Foto yang diambil ketika angin berhembus kencang saat sore hari ini juga
menunjukan adanya tanaman pisang. Tanaman pisang bisa menjadi nilai tambah bagi
petani. lokasi penanaman pisang yang tersekat oleh pembatas jalan juga tida
akan mengganggu terangkutnya unsur hara. Budidaya tumpang sari sangat
menguntungkan bagi tanaman, petani maupun ekosistem jika dikelola dengan benar.
5. Feromon Sex si Perangkap efektif dan ramah lingkungan untuk lalat buah pada Cabai
Lalat buah terlihat terkena
jebakan petani. Dalam botol bekas yang dirakit sedemikian rupa ditambah cairan kimia
yang memikat lalat buah jantan itu terpasang dengan rapi oleh petani cabai
hijau di Desa Pulosari, Karanganyar. Tidak hanya satu yang terpasang melainkan
setiap petani di desa tersebut yang menanam cabai diwajibkan memasangnya.
Dampak yang diakibatkan oleh lalat buah sendiri cukup mengkhawatirkan petani.
Hasil produksi menurun dan pendapatan petani juga menjadi kecil. Dalam proses
budidaya pengendalian lalat buah ini diharapkan lalat buah betina tidak dapat
berkembang biak. Cabai yang dihasilkanpun tidak banyak yang busuk dan jatuh.
Selain efektif penggunaanya juga perangkap ini termasuk ramah lingkungan.
Sebabnya tidak ada lingkungan yang dicemari ataupun terbunuhnya organisme lain
seperti penggunaan insektisida. Sifat feromon yang spesifik, hanya akan memikat
lalat buah jantan saja.
No comments:
Post a Comment