Tuesday, January 10, 2023

5 Fakta tentang Wax Worm, Ulat Pemakan Plastik!

Berpotensi kah untuk mengatasi masalah sampah plastik?

Sampah plastik sudah sedari dulu mengakibatkan beragam masalah. Mulai dari maslah lingkungan sampai ke kesehatan manusia. Peng


gunaannya yang praktis membuat manusia memilih menggunakan plastik. Namun, ternyata mengelola sampahnya merupakan pekerjaan yang sangat berat. Sebab sampah jenis ini sulit terurai dan bila dapat terurai akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Oleh sebab itu, banyak dari ahli mencari dan menemukan solusi untuk permasalahan ini, lho. Salah satu usaha yang telah ditemukan adalah adanya organisme jenis serangga yang dapat memakan atau mengubah sampah plastik menjadi makanannya serta berakhir jadi kotoran yang sangat mudah terurai di alam. Nah apa saja fakta di balik ulat yang dapat memakan plastik ini? Simak penjelasnnya sampai tuntas ya!

1. Ulat yang menjadi masalah pada sarang lebah


Ulat yang terbukti dapat memakan plastik ini telah ditemukan para ahli baru akhir-akhir ini. Namun tentu keberadaanya sudah ada di alam sejak lama. Yap, ulat ini ternyata merupakan ulat yang menjadi hama atau pengganggu sarang lebah. Ulat ini biasanya hidup dan tumbuh di sarang lebah yang merupakan tempat sumber pakannnya. Banyak dari pembudidaya lebah madu sering menemukan ulat jenis ini. Biasanya mereka menyingkirkannya dari sarang agar hasil madu bisa maksimal.

Nah, ternyata bukan lebah yang di makan ulat ini. Namun seperti yang dilansir The Guardian, makanan ulat ini adalah beeswax atau liin dari sarang lebah. Sehingga sangat masuk akal jika ulat ini dapat merombak susunan bahan plastik yang diyakini mirip dengan lilin pada sarang lebah. Tentunnya menggunakan enzim yang ada dalam tubuh serangga itu sendiri. Lebih mudahnya seperti rayap yang dapat merombak kayu yang sangat keras menjadi makanannya.

2. Ditemukan dapat memakan plastik secara tidak sengaja

Seperti halnya penemuan-penemuan lain, awal mula ditemukan fenomena ini ternyata dari ketidaksengajaan. Dilansir NationalGeographic, seroang pembudidaya lebah pemula dan ahli biologi Federica Bertocchini, awalnya sedang membersihkan sarangnya dari ulat wax worm (Galleria mellonella). Kamudian dia meletakan ulat tersebut dalam kantong plastik dan setelah beberapa jam dia cek kembali ternyata ada lubang -lubang kecil yang disebabkan oleh ulat ini. 

Dari hal tersebutlah kemudian berkembang dan mulai diteliti berbagai macam hal, seperti mengkonfirmasi apakah benar ulat ini dapat merombak bahan plastik yang telah diketahui sulit untuk terurai dan bagaimana cara ulat ini dapat merombaknya. Selain itu juga diteliti bagian mana dari ulat ini yang sangat berperan dalam perombakan plastik, contohnya enzim apa yang digunakan. 

Monday, March 14, 2022

3 Tips to Encourage Mosquito Gone from Your Beautiful Garden

Self Documentation
First of all, you should know the mosquito-like life in your environment. Before I tell you the tips, I will explain a little bit part of mosquitos in our life. The mosquito is one of a million species of insect in the world. The function of mosquitoes is the same as other insects that you have ever seen around you, like bees, flies, etc. Unfortunately, Mosquitos are identically dangerous insects that could affect our health. Many diseases are known to us, it's as Dengue Fever, Malaria, and many diseases that have been explained by scientists.
These are 3 tips could you try in your garden :

1. Manage The WATER. 

The first thing that you should know is mosquitos most like with water. Water is the essential material for mosquitos. If they are want to continue their life automatically they need water to lay the egg. Manage all sources of water in your garden, it's like you manage the water of precipitation from rain. Manage all water sources until not available again in your garden. You could find on the website how to manage water precipitation on web

Thursday, February 3, 2022

Bisakah Batang Pohon Mengecil Ukuranya Setelah Tumbuh Besar?

Bisa dong!

Siapa nih yang punya pohon besar di rumah? atau di Hutan? Rawat baik baik ya. Karena satu pohon yang kamu punya sangat berharga bagi kami umat manusia...terlebih lagi di era dimana teknologi semakin canggih namun bumi semakin sengsara....Bagaimana tidak sengsara manusia menginginkan lingkunganya dingin, asri dan sejuk tapi malah membuat pendingin yang menjadikan bumi semakin panas yaitu AC wkwkw...

Analogi kecil saja untuk pertanyaan judul diatas yaitu kita analogikan pohon besar seperti fat-human atau subur (Fertile-human). Pohon yang kita punya selalu kita manjakan dengan berbagai macam input yang diberikan. seperti pupuk, pestisida, air yang melimpah, dan tentunya kasai sayang dari pemilik pohon tersebut, eaea...

Monday, January 31, 2022

Free E-Learning Agriculture yang Cocok Buat Kalian Kaum "Mediters" Part 1

Kalian yang gak punya uang atau punya uang pas-pasan tapi mau dapat ilmu dan sertifikat belajar dari internet, mimpi lo... But, don't worry ding and be happy semuanya pasti ada jalan ko, di blog inilah kalian akan menemukan jawabanya.. ea ea wihh. Jangan khawatir pula kali saya akan membagikan Free E-learning untuk kawanku yang senasib atau kita sepakati sebutan poor students yaitu mediters... okeh

sekarang mulai serius nih

Banyak ni dari mahasiswa yang nganggur, duh kayaknya kasar banget yah... yang gabut, atau yang lagi galau atau sebaliknya yang lagi ambisius (Pengin Kawin), tulisan ini sekiranya dapat menjadi pelipur lara sobat meditersku, karena eh karena selain dapat ilmu kalian juga bisa dapat sertifikat completion atau sertifikat selesai belajar. eaea Tapi jangan seneng dulu ada syarat dan ketentuan yang harus kalian penuhi. Misalnya harus mendapatkan skor Quiz paling sedikit 95 atau 85%.

Oke langsung saja aku share linknya.. untuk E learning pada tulisan kali ini mungkin satu dulu yah yang aku mau bagikan

Monday, December 27, 2021

Potensi Reduktan Pestisida Berbahan Alami Mampu menyelamatkan populasi Lebah Madu (Honey Bee)

Illustrated by Pinterest.id

 Penggunaan pestisida di dunia pertanian sudah menjadi hal yang wajib bagi petani konvensional. Di era sekarang petani konvensionalah yang memenuhi sebagian besar pertanian di dunia. Tanpa pestisida petani akan merasakan ada hal yang kurang, seperti masakan tanpa garam. Hampir seluruh jenis pestisida sudah dicicipi oleh petani, mulai dari insektisida, herbisida, fungisida dan jenis lainya. Namun tahukah petani, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi dirinya dan juga ekosistem disekitarnya. 

    Kita tahu petani hanya menginginkan hal yang lebih praktis untuk dipraktikan dan menginginkan keuntungan serta menghindari kerugian. Alasan itulah yang menjadi ketakutan terbesar oleh petani untuk melepas pestisida. Masalah ini telah menjadi PR terbesar bagi para scientist, tenaga pendidik, pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang pertanian. FAO sebagai lembaga dunia telah menyebutkan bahwa banyak fakta scintific yang menunjukan penggunaan berbagai macam pestisida sama sekali atau sedikit sekali dalam meningkatkan produksi tanaman. Sebaliknya penggunaan pestisida dapat menurunkan keuntungan dan memiliki efek yang negatif untuk manusia dan lingkungan. 

    Kenapa banyak penelitian mengatakan demikian? Karena banyak sektor yang dirugikan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan, salah satunya adalah lebah. Lebah memiliki fungsi ekosistem yang sangat penting bagi produksi tanaman. Penyerbukan tanaman yang menjadi inti dari munculnya buah, akan semakin terganggu apabila pestisida selalu diberikan dan berlebihan, khususnya ketika tanaman mulai berbunga. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa pemberian insektisida dapat menyebabkan lebah mati. Parahnya lagi insektisida yang memiliki tingkat kematian terhadap lebah yang tinggi, memiliki daya pikat terhadap lebah untuk datang ke tanaman, daripada insektisida dengan tingkat kematian terhadap lebah lebih rendah. Dengan kata lain insektisida yang memikat lebah merupakan “bom bunuh diri” bagi petani dalam peningkatan produksi tanaman. Padahal 1 jenis lebah saja seperti lebah madu memiliki kontribusi lebih dari 14 miliar dollar Amerika atau sekitar 200 triliun rupiah per tahun untuk bidang pertanian di dunia. 

    Lebah memiliki beragam jenisnya, salah satunya adalah lebah madu (Honeybee). Honeybee merupakan lebah yang sangat umum kita jumpai, tidak hanya di Indonesia tetapi hampir diseluruh dunia. Lebah ini sangat berperan penting dalam penyerbukan tanaman, karena sifatnya yang eusocial atau lebah yang berkoloni. Ketika lebah madu menyerbuki tanaman, mereka tidak sendirian seperti bumblebee contohnya. Otomatis penyerbukan yang terjadi pada tanaman akan lebih cepat. Petani seharusnya mengetaui akan hal ini, keuntungan yang akan didapat dari pertaniannya akan meningkat jika lebah ini tetap dilestarikan. 

    Namun sayang, Honeybee dilaporkan telah mengalami kolaps atau penurunan populasi secara drastis pada tahun tahun 2006....