Friday, January 13, 2023

Mengenal Megalara Garuda, Si Raja Tawon dengan Rahang Super Besar!

https://www.idntimes.com/science/discovery/norman-wijaya/mengenal-megalara-garuda-si-raja-tawon-dengan-rahang-super-besar-c1c2

 

Nama yang gagah dan unik sesuai dengan ciri khasnya

Sebagai negara yang memiliki banyak kekayaan alam, Indonesia dikenal sebagai negara mega biodiversity di dunia. Salah satunya adalah jutaan spesies serangga yang diperkirakan masih banyak yang belum teridentifikasi atau dikenali oleh para ilmuwan. Kondisi tersebut menjadikan Indonesia sebagai objek ekplorasi dunia untuk menemukan spesimen serangga-serangga yang belum diketahui.

Salah satu hasil eksplorasi tersebut adalah ditemukannya spesies tawon dengan ciri khas yang unik. Tawon yang biasanya kita tahu merupakan serangga yang berbahaya ternyata memiliki banyak jenisnya, lho. Nah, mau tau apa saja fakta dari tawon unik ini, baca sampai tuntas ya!


1. Merupakan tawon spesies baru yang mendunia

Tawon merupakan serangga yang sering kita jumpai. Biasanya ditemukan di pekarangan rumah dan di lahan pertanian. Serangga ini memang terlihat menakutkan, namun faktanya merupakan serangga yang bermanfaat sebagai pengendali hama pertanian.

Banyak spesies tawon yang sering kita jumpai, seperti tawon vespa atau tawon ndas yang memiliki garis kuning pada perutnya. Nah, ternyata ada spesies lain yang masih banyak yang belum diketahui di Indonesia, lho. Khususnya daerah yang masih alami atau jauh dari kehidupan manusia seperti di hutan.

Berdasarkan jurnal yang diterbitkan ZooKeys, raja tawon (Megalara garuda) merupakan spesies tawon baru yang memiliki ciri khas yang unik pada rahangnya. Tentunya ciri tersebut tidak dimiliki oleh spesies tawon lain. Namun, ada jenis tawon yang mirip dan memiliki kekerabatan yang dekat yaitu jenis paraliris. Jurnal tersebut ditulis oleh ahli entomologi dan nematologi dari yaitu Lynn S. Kimsey dari University of California, Davis, Amerika Serikat dan Michael Ohl dari Museum fur Naturkunde, Jerman..

2. Ditemukan di Sulawesi pada ekspedisi mekongga

Hal yang perlu kita banggakan adalah spesies ini ternyata berasal dari Indonesia, lho. Tepatnya dari pegunungan Mekongga di Sulawesi Selatan. Dilasnir Physis.org  penemuan Megalara garuda ini bermula dari sebuah ekspedisi yang dilakukan di pegunungan tersebut. 

Seperti yang kita ketahui bahwa biasanya spesies baru ditemukan di daerah yang masih alami. Contohnya di pegunungan Sulawesi Selatan tersebut yang tentunya masih asri dan alami, Terdiri dari hutan yang masih minim kegiatan manusia pastinya sangat berpotensial untuk ditemukannya spesies baru.

Ekspedisi mekongga sendiiri dilakukan oleh para ilmuwan dari Indonesia dan luar negeri. Dari Indonesia sendiri Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ikut terlibat. Hal tersebut membuat ekspedisi tersebut membuahkan hasil yang luar biasa, yaitu ditemukannya raja tawon yang diklaim sebagai genus dan spesies baru.

3. Arti pemberian nama raja tawon (king of wasp)

Dilansir LIPI, Megalara garuda  disebut sebagai tawon monster atau raja tawon karena memiiki ciri khas rahang yang besar dengan panjang melebihi kaki depannya. Selain itu dari pemberian namanya sendiri yaitu mega yang berarti besar dan galara berasal dari genus yang mirip dengan spesies ini.

Untuk nama garuda sendiri diambil dari lokasi negara ditemukannya raja tawon, yaitu Indonesia dengan garuda sebagai lambangnya. Karena hal tersebut, ketika kita menyebutkan namanya pasti akan selalu ingat bahwa spesies ini berasal dari Indonesia. Penamaan tersebut ternyata juga sudah diencanakan saat awal ditemukannya spesies baru ini.

Tuesday, January 10, 2023

5 Fakta tentang Wax Worm, Ulat Pemakan Plastik!

Berpotensi kah untuk mengatasi masalah sampah plastik?

Sampah plastik sudah sedari dulu mengakibatkan beragam masalah. Mulai dari maslah lingkungan sampai ke kesehatan manusia. Peng


gunaannya yang praktis membuat manusia memilih menggunakan plastik. Namun, ternyata mengelola sampahnya merupakan pekerjaan yang sangat berat. Sebab sampah jenis ini sulit terurai dan bila dapat terurai akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Oleh sebab itu, banyak dari ahli mencari dan menemukan solusi untuk permasalahan ini, lho. Salah satu usaha yang telah ditemukan adalah adanya organisme jenis serangga yang dapat memakan atau mengubah sampah plastik menjadi makanannya serta berakhir jadi kotoran yang sangat mudah terurai di alam. Nah apa saja fakta di balik ulat yang dapat memakan plastik ini? Simak penjelasnnya sampai tuntas ya!

1. Ulat yang menjadi masalah pada sarang lebah


Ulat yang terbukti dapat memakan plastik ini telah ditemukan para ahli baru akhir-akhir ini. Namun tentu keberadaanya sudah ada di alam sejak lama. Yap, ulat ini ternyata merupakan ulat yang menjadi hama atau pengganggu sarang lebah. Ulat ini biasanya hidup dan tumbuh di sarang lebah yang merupakan tempat sumber pakannnya. Banyak dari pembudidaya lebah madu sering menemukan ulat jenis ini. Biasanya mereka menyingkirkannya dari sarang agar hasil madu bisa maksimal.

Nah, ternyata bukan lebah yang di makan ulat ini. Namun seperti yang dilansir The Guardian, makanan ulat ini adalah beeswax atau liin dari sarang lebah. Sehingga sangat masuk akal jika ulat ini dapat merombak susunan bahan plastik yang diyakini mirip dengan lilin pada sarang lebah. Tentunnya menggunakan enzim yang ada dalam tubuh serangga itu sendiri. Lebih mudahnya seperti rayap yang dapat merombak kayu yang sangat keras menjadi makanannya.

2. Ditemukan dapat memakan plastik secara tidak sengaja

Seperti halnya penemuan-penemuan lain, awal mula ditemukan fenomena ini ternyata dari ketidaksengajaan. Dilansir NationalGeographic, seroang pembudidaya lebah pemula dan ahli biologi Federica Bertocchini, awalnya sedang membersihkan sarangnya dari ulat wax worm (Galleria mellonella). Kamudian dia meletakan ulat tersebut dalam kantong plastik dan setelah beberapa jam dia cek kembali ternyata ada lubang -lubang kecil yang disebabkan oleh ulat ini. 

Dari hal tersebutlah kemudian berkembang dan mulai diteliti berbagai macam hal, seperti mengkonfirmasi apakah benar ulat ini dapat merombak bahan plastik yang telah diketahui sulit untuk terurai dan bagaimana cara ulat ini dapat merombaknya. Selain itu juga diteliti bagian mana dari ulat ini yang sangat berperan dalam perombakan plastik, contohnya enzim apa yang digunakan. 

Monday, March 14, 2022

3 Tips to Encourage Mosquito Gone from Your Beautiful Garden

Self Documentation
First of all, you should know the mosquito-like life in your environment. Before I tell you the tips, I will explain a little bit part of mosquitos in our life. The mosquito is one of a million species of insect in the world. The function of mosquitoes is the same as other insects that you have ever seen around you, like bees, flies, etc. Unfortunately, Mosquitos are identically dangerous insects that could affect our health. Many diseases are known to us, it's as Dengue Fever, Malaria, and many diseases that have been explained by scientists.
These are 3 tips could you try in your garden :

1. Manage The WATER. 

The first thing that you should know is mosquitos most like with water. Water is the essential material for mosquitos. If they are want to continue their life automatically they need water to lay the egg. Manage all sources of water in your garden, it's like you manage the water of precipitation from rain. Manage all water sources until not available again in your garden. You could find on the website how to manage water precipitation on web

Thursday, February 3, 2022

Bisakah Batang Pohon Mengecil Ukuranya Setelah Tumbuh Besar?

Bisa dong!

Siapa nih yang punya pohon besar di rumah? atau di Hutan? Rawat baik baik ya. Karena satu pohon yang kamu punya sangat berharga bagi kami umat manusia...terlebih lagi di era dimana teknologi semakin canggih namun bumi semakin sengsara....Bagaimana tidak sengsara manusia menginginkan lingkunganya dingin, asri dan sejuk tapi malah membuat pendingin yang menjadikan bumi semakin panas yaitu AC wkwkw...

Analogi kecil saja untuk pertanyaan judul diatas yaitu kita analogikan pohon besar seperti fat-human atau subur (Fertile-human). Pohon yang kita punya selalu kita manjakan dengan berbagai macam input yang diberikan. seperti pupuk, pestisida, air yang melimpah, dan tentunya kasai sayang dari pemilik pohon tersebut, eaea...

Monday, January 31, 2022

Free E-Learning Agriculture yang Cocok Buat Kalian Kaum "Mediters" Part 1

Kalian yang gak punya uang atau punya uang pas-pasan tapi mau dapat ilmu dan sertifikat belajar dari internet, mimpi lo... But, don't worry ding and be happy semuanya pasti ada jalan ko, di blog inilah kalian akan menemukan jawabanya.. ea ea wihh. Jangan khawatir pula kali saya akan membagikan Free E-learning untuk kawanku yang senasib atau kita sepakati sebutan poor students yaitu mediters... okeh

sekarang mulai serius nih

Banyak ni dari mahasiswa yang nganggur, duh kayaknya kasar banget yah... yang gabut, atau yang lagi galau atau sebaliknya yang lagi ambisius (Pengin Kawin), tulisan ini sekiranya dapat menjadi pelipur lara sobat meditersku, karena eh karena selain dapat ilmu kalian juga bisa dapat sertifikat completion atau sertifikat selesai belajar. eaea Tapi jangan seneng dulu ada syarat dan ketentuan yang harus kalian penuhi. Misalnya harus mendapatkan skor Quiz paling sedikit 95 atau 85%.

Oke langsung saja aku share linknya.. untuk E learning pada tulisan kali ini mungkin satu dulu yah yang aku mau bagikan

Monday, December 27, 2021

Potensi Reduktan Pestisida Berbahan Alami Mampu menyelamatkan populasi Lebah Madu (Honey Bee)

Illustrated by Pinterest.id

 Penggunaan pestisida di dunia pertanian sudah menjadi hal yang wajib bagi petani konvensional. Di era sekarang petani konvensionalah yang memenuhi sebagian besar pertanian di dunia. Tanpa pestisida petani akan merasakan ada hal yang kurang, seperti masakan tanpa garam. Hampir seluruh jenis pestisida sudah dicicipi oleh petani, mulai dari insektisida, herbisida, fungisida dan jenis lainya. Namun tahukah petani, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi dirinya dan juga ekosistem disekitarnya. 

    Kita tahu petani hanya menginginkan hal yang lebih praktis untuk dipraktikan dan menginginkan keuntungan serta menghindari kerugian. Alasan itulah yang menjadi ketakutan terbesar oleh petani untuk melepas pestisida. Masalah ini telah menjadi PR terbesar bagi para scientist, tenaga pendidik, pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang pertanian. FAO sebagai lembaga dunia telah menyebutkan bahwa banyak fakta scintific yang menunjukan penggunaan berbagai macam pestisida sama sekali atau sedikit sekali dalam meningkatkan produksi tanaman. Sebaliknya penggunaan pestisida dapat menurunkan keuntungan dan memiliki efek yang negatif untuk manusia dan lingkungan. 

    Kenapa banyak penelitian mengatakan demikian? Karena banyak sektor yang dirugikan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan, salah satunya adalah lebah. Lebah memiliki fungsi ekosistem yang sangat penting bagi produksi tanaman. Penyerbukan tanaman yang menjadi inti dari munculnya buah, akan semakin terganggu apabila pestisida selalu diberikan dan berlebihan, khususnya ketika tanaman mulai berbunga. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa pemberian insektisida dapat menyebabkan lebah mati. Parahnya lagi insektisida yang memiliki tingkat kematian terhadap lebah yang tinggi, memiliki daya pikat terhadap lebah untuk datang ke tanaman, daripada insektisida dengan tingkat kematian terhadap lebah lebih rendah. Dengan kata lain insektisida yang memikat lebah merupakan “bom bunuh diri” bagi petani dalam peningkatan produksi tanaman. Padahal 1 jenis lebah saja seperti lebah madu memiliki kontribusi lebih dari 14 miliar dollar Amerika atau sekitar 200 triliun rupiah per tahun untuk bidang pertanian di dunia. 

    Lebah memiliki beragam jenisnya, salah satunya adalah lebah madu (Honeybee). Honeybee merupakan lebah yang sangat umum kita jumpai, tidak hanya di Indonesia tetapi hampir diseluruh dunia. Lebah ini sangat berperan penting dalam penyerbukan tanaman, karena sifatnya yang eusocial atau lebah yang berkoloni. Ketika lebah madu menyerbuki tanaman, mereka tidak sendirian seperti bumblebee contohnya. Otomatis penyerbukan yang terjadi pada tanaman akan lebih cepat. Petani seharusnya mengetaui akan hal ini, keuntungan yang akan didapat dari pertaniannya akan meningkat jika lebah ini tetap dilestarikan. 

    Namun sayang, Honeybee dilaporkan telah mengalami kolaps atau penurunan populasi secara drastis pada tahun tahun 2006....

Saturday, October 23, 2021

Push-Pull Tactic to Control Fall Armyworms (Spodoptera frugiperda)

The amyworms (S.frugiperda) has been spreading in many country on the world. it is impact to agriculural production , and loss yield in mize, and rice. Farmers are confusing until now to control this pest, because actually this species is native from America. So, in foreign country still confused to control it by effective and efficient. 

Fotunately, many researchers have been developing to control this pest. In this blog, I would like sharing about one of tactic to control this pest. Yesterday, I have read a journal from Economic Entomology. You can visit to exlplore and deep study in there. 

This picture below illustrate how farmer control armyworms by culture technique. Using 3 variety of plants and there are three segement of cultivation in one field. I think this tactic is very important to implement in all country. Actually, this tactic has some weakness like amount of your main cultivation is low.  I think that's so normally when you using it. 

Illustrated by norman wijaya

There are 3 cultivation in this tactic. First, you use signal grass as border in your field. This plant has function to attract adult pest of armyworms. As well as we know the adult of this pest is moth. Second of cultivation is Green leaf. It has opposite function with signal grass. green leaf has function to againts laying of egg. So, The production of mize can increase exponentially without distrubed by armyworms.

So calm, and stay happy. I will share a link to see this interesting journal. Dont worry, this journal is open access to everyone. In addition, this journal has many of tactic to control this pest like using natural enemies or GMO seeds (BT). 

"Managing Fall Armyworm in Africa: Can Bt Maize Sustainably Improve Control?"

Saturday, October 9, 2021

Tritrophic Interaction

 Tritropic interaction is an interaction that includes three organisms. First, the plant or producer of food resources is the main of interaction. The second is a consumer of producers. The consumer is mainly herbivores that disruption in other organisms, especially on plants. The last are natural enemies. Commonly, the natural enemies always come when the plants that attacked by some herbivores. Actually in this interaction have two types of natural enemies (Parasitoid and Predator). More people has known about predator function or activity. Example, paryer manthis and ladybug. The parasitoids are an organism that has function as a predator doing. We know about that function when we look at the circulation of the ecosystem. 

The animal in the ecosystem always death. The examples are mouse farm death because an eagle ate the mouse. Just like that, an herbivore death by predators and parasitoids. The predators killed the herbivores often diggest directly. The parasitoids often killed the herbivores more softly.

The picture illustrates the Thritropic interaction. According to the above explanation, we can conclude that plant is maize, the herbivore is aphids, and the predator is a ladybug. The plants have two protection. First is direct protection, like grow some part of the body that function against herbivores. The second is indirect protection, like in the picture. Ladybug was deriving on maize and diggest the aphids. Chemicals materials were out from plants that invite some natural enemies (ladybug as predator). It was out from plants because plants get induced by herbivores.  

Saturday, September 18, 2021

Olfactometer Y Tube

Last week, I found something interest. I found a lot of ideas to develop my master's degree plan study. The Idea I got from reading more articles such as article journals, websites, etc. Finally, this tool makes me fascinating, because from my entrance to university until graduation day in front of my eye, recently I know about this tool now. When I study maybe I was not focused. In addition, faculty maybe have guessed the use of this tool unlink with the agriculture study (Applied science).

The name of this tool is Olfactometry Y Tube.

A schematic diagram of the Y-tube olfactometer, modified from Akol et al. (2003)48, used to test the effect of M. persicae feeding on the behavioral response of B. tabaci.:

You can see the Y tube in the picture below. So the interesting material from a tool packet is a function to know about the behavior of insects.

for journals reference

Wednesday, September 1, 2021

Perluas Vocabulary Melalui Minat Mu

What is your passion type? I think this question is rather weird? The average person while given this question will be confused. I think because we do not more know about the type of passion, right? But just to the point, I will introduce my passion. My passion is Agriculture. In this section, I do not use any correct grammar. But, I think a little bit of used application Grammarly is okay. Hehe. With this application, I can learn more about arranging word to sentences and in the future, I hope don't need it again. I will be an expert in English! aamiin

Sunday, August 1, 2021

Enjoyment of Taking Photo on Nature


1. Eksotiknya Larva Kumbang Emas

Kumbang Emas (Charidotella sexpunctata) atau biasa disebut Golden Tortoise beetle. Ternyata mempunyai larva yang begitu eksotik dan menjadi pembeda dari larva-larva kumbang lainya. Larvanya memiliki rambut-rambut panjang mirip tanduk rusa ketika berhasil di foto. Dibalik kecantikan imagonya yang berwarna emas ternyata larva kumbang ini sangat jauh dari kata cantik, seram, namun begitu unik. Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk mengelabuhi predator. Pada fase larva kumbang ini juga menjadi organisme pengganggu tumbuhan, namun belum dikategorikan hama. Tumbuhan yang biasa dimakan adalah tumbuhan kangkung kangkungan dan umbi-umbian. Bagian yang dimakan adalah daun. Fasenya yang lama, kurang lebih 3 minggu dapat menyebabkan daun tumbuhan dapat habis berlubang, sehingga proses fotosintesis terhambat. Maka dari itu dengan adanya foto ini harapanya pembaca bisa mengerti dan faham sebenarnya serangga yang difoto bukanlah ulat dari ordo lepidoptera atau diptera melainkan larva kumbang emas dan perannya sebagai pegganggu tanaman belum sampai menjadi hama.

2.  Si Kecil Lalat Kacang (Ophiomyia phaseoli) Bean fly

Perjalanan nama dari lalat yang berhasil ditangkap oleh kamera ini memanglah panjang. Berawal dari orang-orang yang biasa menyebutnya dengan lalat bibit. Sampai akhirnya disahkan namanya menjadi lalat kacang. Lalat ini biasa mengganggu tanaman kacang-kacangan, mulai dari kedelai, sampai kacang panjang. Serangga ini sudah dikategorikan hama penting pada berbagai tanaman. Walaupun ukuranya kecil dan waktu seranganya saat masa vegetatif, namun dampak yang ditimbulkan sangatlah besar. Mulai dari tanaman menjadi kerdil, sampai jumlah polong menjadi sedikit. Sangat sulit untuk mengendalikan lalat kacang ini, mulai dari penggunaan pestisida sampai pengendalian yang ramah lingkungan sudah dilakukan. Salah satu pengendalian yang efektif adalah mentreatment benih tanaman kacang-kacangan dengan insektisida sintetik.

Friday, July 23, 2021

The Researcher says thats air pollution can disturb communication between plants and insects.

Cara tumbuhan berkomunikasi. 

Tumbuhan sudah sejak lama diketahui dapat berkomunikasi dengan sesama tumbuhan maupun dengan hewan seperti serangga. Diperkirakan sejak 1980 an manusia sudah mulai mengetahui tumbuhan dapat berkomunikasi. Seperti halnya komunikasi manusia dengan manusia atau manusia dengan hewan seperti anjing ataupun kucing. Tentu jenis komunikasi sesama spesies dan antar spesies atau beda jenis akan berbeda. Komunikasi manusia dengan manusia mungkin tidak jauh lebih kompleks dibandingkan dengan tumbuhan karena komunikasi yang dilakukan tumbuhan sifatnya  rahasia (sulit diketahui) tidak terdengar atau terlihat.

Tumbuhan berkomunikasi dengan serangga atau sesama tumbuhan lain memiliki tujuan tertentu. Salah satu tujuanya adalah untuk mempertahankan diri mereka terhadap cekaman-cekaman yang ada. Cekaman tersebut khususnya dari faktor lingkungan, baik abiotik seperti cekaman kekeringan, genangan dan kekurangan unsur hara dalam tanah, maupun lingkungan biotik seperti gangguan dari serangga herbivora (pemakan tumbuhan) dan beberapa organisme pengganggu tumbuhan lainya. Tumbuhan dapat berkomunikasi antar tumbuhan dengan menggunakan senyawa organik volatil (VOCs) yaitu senyawa kimia tertentu yang mudah menguap, dihasilkan dari proses metabolisme tumbuhan. Tidak hanya tumbuhan saja yang dapat menangkap sinyal dari senyawa tersebut, melainkan musuh alami dari herbivora (pemakan tumbuhan) yang sedang mencari makan. Musuh alami herbivora tersebut merupakan serangga yang berperan sebagi predator ataupun parasitoid (serangga yang memparasit serangga).

Wednesday, July 21, 2021

Agrowisata Permakultur di Tiap Kabupaten Kota Indonesia

Pusat Pembelajaran, Pemenuhan dan Perubahan Mindset tentang Pertanian yang Selaras dengan Alam

Harus ada sebuah terobosan yang menjadikan pertanian itu “langgeng” untuk mengatasi kendala yang ada di pertanian, baik kendala budidaya, produksi sampai isu lingkungan. Budidaya permanen atau disebut permakultur berasal dari kata permanent dan culture. Salah satu terobosan yang sudah ada dari zaman dulu dan disediakan oleh alam. Negara-negara majupun sudah banyak mengembangkan. Bahkan di Indonesia sudah ada, namun masih belum punya perhatian lebih oleh pemerintah. Negara maju dan pemerhati lingkungan tahu bahwa pertanian dengan konsep sesuai pola alam akan menjadikan kebutuhan pangan selalu bisa terpenuhi. Karena sebelum ada pertanian modern yang kebanyakan budidaya satu jenis (monokultur) sudah ada pertanian terpadu, berkelanjutan, dan tidak merusak lingkungan. Konsepnya adalah merancang budidaya pertanian yang sesuai dengan pola alam. Pertanian dengan konsep ini sangat mudah untuk diterpakan oleh petani. Namun petani sekarang kemungkinan berbeda dengan petani zaman dulu. Mereka yang sekarang seperti sudah ketergantungan dengan pupuk, dan pestisida kimia, intinya hal yang berbau kimia. Banyak yang menganggap tanpa kimia sintetis budidaya tidak akan berhasil. Disinilah pemerintah harusnya ikut andil mengubah mindset petani yang sekarang. Walaupun akhir-akhir ini sedang populer pertanian organik yang diprakarsa oleh pemerhati lingkungan dengan konsep pertanian ramah lingkungan. Permakulture lebih dari pertanian organik, didalamnya tidak hanya ramah lingkungan melainkan lebih kepada manusia bersatu dengan alam. Manusia tidak hanya mengambil tetapi juga mengembalikan. 

Thursday, July 8, 2021

KONSERVASI SERANGGA “PENYERBUK”

Serangga merupakan hewan yang memiliki populasi terbanyak di bumi. Jutaan serangga hidup berkesinambungan dengan organisme lain dalam ekosistem. Namun keberadaanya kini mulai menipis, mulai tergerus oleh berbagai kerusakan yang diakibatkan oleh manusia. Serangga yang semakin menipis dan diperkirakan bisa punah disebabkan oleh penggunaan pestisida kimia yang berlebih, adanya musuh serangga yang populasinya terlalu banyak, serta perubahan iklim global yang digadang gadang sangat mempengaruhinya. Bahkan National geographic Indonesia menerbitkan majalah “KIAMAT SERANGGA” dengan cover lepidoptera atau kupu-kupuan. Latar belakangnya adalah berkurangnya serangga di muka bumi. Bahkan pada daerah yang termasuk cagar alam serangga juga mengalami penurunan populasi, apalagi diperkotaan. Bayang kan saja serangga yang mempunyai peran multifungsi pada sendi kehidupan hilang.?? Dari sektor pertanian sampai sektor industri saya yakin akan hilang pula. Manusia kelaparan, manusia sakit sakitan karena obat yang dihasilkan serangga tidak ada. Dan berbagai masalah yang akan timbul kedepanya. Maka dari itu yahh, ayolah mulai peduli dengan lingkungan, tidak hanya manusia yang mempunyai hak untuk hidup tetapi serangga juga punya...:”)

Saturday, January 23, 2021

Kacang kacangan di Indonesia ! Bahasa Inggrisnya

Figure 1. Yield of Arachis hypoge at Jumantono, Central java.
The College student pose.
Happy and enjoy practice how to grow peanuts
Norman on the left and Mala on the right 
Kacang-kacangan buah atau sayuran? Mungkin pertanyaan ini menggelitik bagi orang umum, karena tentunya kacang kacangan dikategorikan sayuran. Tapi bagi sebagian yang menyebutnya buah juga tidak salah karena dalam ilmu pertanian kacang-kacangan merupakan hasil produksi tanaman yang diambil dari bagian tanaman yang disebut buah. Walaupun diambil dari dalam tanah seperti kacang tanah.

Disini kami mau membagikan sedikit saja nama kacang-kacangan di Indonesia, contohnya kacang hijau, dalam bahasa inggris, kususnya kalian yang terjun di dunia pendidikan pertanian tidak boleh menyebutnya green bean. Karena penamaanya beda. Berikut beberapa nama kacang-kacangan di indonesia dalam bahasa inggrisnya

  1. Kedelai  -------------> Soybeans (Glycine max)
  2. Kacang Hijau -------------> Mung Beans (Vigna radiata)
  3. Kacang Panjang -------------> Yardlong Beans (Vigna sinensis)
  4. Kacang Tunggak -------------> Cowpea (Vigna unguiculata)
  5. Buncis   -------------> Green Beans//common beans (Phaseolus vulgaris)
  6. Kacang Tanah ---------------> Peanuts (Arachis hypogea)

Apabila pembaca ada yang tahu kacang kacang atau legum yang ada di Indonesia silakan tulis di kolom komentar, jadi hati-hati ketika menerjemahkan istilah tanaman dari bahasa Indonesia ke Bahasa inggris, jika yang dimaksud adalah kacang hijau, bisa jadi menjadi buncis hehehe....

Sehat selalu, dan tetap bersyukur 


Tuesday, May 12, 2020

Orok-Orok Menyuburkan Tanah?

kebun dosen


Baru - Baru ini saya merasakan bahwa pertumbuhan tanaman yang ditumpang sarikan dengan tanaman orok-orok menunjukan kondisi yang sangat baik. Tanaman nampak sangat terpenuhi kebutuhan nitrogenya. Hal  denitu ditunjukangan daun tanaman berwarna hijau segar. eh ternyata ketika saya lihat manfaat dari tanaman orok-orok adalah sebagai penyubur tanah. kok bisa menyuburkan tanah..t???t Ternyata tanaman ini juga sudah banyak digunakan oleh petani-petani luar negeri maupun dalam negeri untuk menyuburkan tanah dan dijadikan pupuk daun lo, hehe (admin kudet)

Sebab Tanaman saya yang semakin subur dengen tersedianya nitrogen, maka saya tertarik untuk mengulas mengenai bakteri pengikat nitrogen yang ada pada perakaran tanaman ini..
penasaran? silahkan disimak dengan baik...

Sunday, April 26, 2020

Cita Rasa Pohon Kebaikan yang Sering Dilupakan

Menebar kebaikan merupakan langkah awal manusia untuk mengerti, memahami, dan merasakan kemanusiaanya sendiri. Banyak manusia yang ingin dimanusiakan bukan?, mereka menginginkan diri mereka dihormati, diperlakukan semestinya dan selayaknya sebagai manusia. Rasa untuk dimanusiakan oleh manusia memang satu kenikmatan yang tidak dapat dipungkiri, namun ada hal yang kedudukan, dan cita rasa yang lebih tinggi daripada itu, yaitu menebar kebaikan.
Semakin manusia menebar kebaikan kepada sesama yang membutuhkan, dirinya akan ikut bertambah hanyut dalam kebahagian. Bukan sekedar punya harta atau uang melimpah, menebar kebaikan baru akan dilakukan. Kebaikan yang sesungguhnya adalah tergeraknya rasa kemanusiaan dalam hati, sehingga tergeraklah badan  untuk mulai berbagi.

Friday, April 24, 2020

Tanam Padi Serempak Putus Siklus Hama dan Penyakit

Sektor tanaman padi merupakan sektor utama sebagai penyokong pangan Indonesia. Padi merupakan tanaman kebutuhan pokok masyarakat. Kebutuhanya yang selalu dinantikan, menjadikan konsumi tanaman padi harus selalu meningkat. Luasan tanaman padi di Indonesia begitu luas, jika dibandingkan dengan tanaman pangan lainya. Meskipun luas areal pertanaman yang mendominasi, namun Indonesia masih belum bisa swasembada beras/padi, berbeda dengan jagung. Mungkin hal tersebut disebabkan kebutuhan yang sangat banyak dan tidak diimbangi dengan produksi yang optimal.